Postpartum Experience
Hari ini Noa tepat berusia 1 bulan.
Sekalian aku mau sharing realita postpartum yang benar-benar diluar dugaanku :)
Waktu hamil, apalagi saat sudah mendekati HPL, aku selalu meminta dan berdoa agar Babyku lahir saja, aku sudah tidak sabar ingin menggendongnya, memeluknya, terlebih sudah berat juga membawa di badanku karena aku juga sudah mulai engap, banyak yang bilang, nanti pas lahiran lebih capek loh, nikmatin aja dulu hamilnya,, tapi tidak ada satupun yang menceritakan bagaimana sih yang dimaksud capek dalam melalui masa postpartum terutama awal-awal banget bayi lahir.. Jadi aku sama sekali tidak punya gambaran yang gimana banget.
Ekspektasiku adalah, seru, ada mainan baru, ada gadis mungil yang bisa kita lucu2in sepanjang hari. Bahkam aku ingat, satu hal yang mau aku lakukan saat babyku lahir adalah aku mau langsung ngacir ke Matsuriya untuk makan Sashimi (sekangen itu)
Tapi ternyata....
Setelah babyku lahir, kayaknya aku hidup hanya untuk nenenin aja. 2 jam sekali aku harus menyusui babyku, belum lagi tangisannya yang menggelegar yang aku belum tau artinya apa, suatu waktu aku menyusui selama 1 jam nonstop sampai putingku lecet, aku gak tau itu wajar atau engga, baru istirahat 15 menit, Noa sudah nangis lagi minta nenen dan itu 1 jam lagi, aku tidak tidur, aku seperti Zombie pokoknya..
Belum lagi, saat kontrol ke RS ternyata BB Noa turun drastis, aku kena omel dokter karena tidak memperhatikan asupan asinya bahkan harus disarankan stop DBF dan perah serta disuapi saja ASIPnya... jika dalam 2 hari BB Noa tidak naik, aku harus ganti Sufor..
Sepulang dari RS aku merasa gagal, melihat Noa tertidur lelap, badannya yang sangat mungil membuatku menangis terisak2 di pelukan suamiku karena aku merasa tidak bisa menjadi ibu yang baik, tidak mempersiapkan moment ini dengan baik sampai anakku 'sakit' dan 'kurus'
Tapi suamiku menyemangati aku, dia bilang aku tidak gagal, aku hanya belum paham. Dia menguatkan aku untuk memerah ASI dan menyuapi Noa.
Akhirnya aku bangkit dan mulai menjadi mom Eping sementara. Aku perah ASI tiap 2 jam dan menyuapinya ke Noa.. tiap 2 jam hanya dapat 30cc tidak lebih dr itu. Hanya dapat sampai batas minimal pemberian ASI yang disarankan dokter kalau mau Bb nya Noa naik.
Tapi aku tidak menyerah, aku tetap berusaha walau melelahkan, tidak tidur, pumping, suapin, cuci steril.. sampai tiba kontrol kembali 3 hari kemudian, BB Noa naik 200gram dan bisa divaksin.
Setelah itu aku stop Eping dan kembali full DBF.. sejak saat itulah aku tau bahwa Menyusui itu ternyata walau Alami, tetap harus belajar bagaimana caranya. Aku kira menyusui hanya tinggal menyusui aja, tapi ternyata jika salah, akibatnya ASI tidak terminum maksimal dan asupan ke baby jadi kurang..
Selama 1 bulan aku tidur tidak dengan pose yang enak, aku harus tidur setengah duduk dengan badan menempel tembok sambil posisi menyusui. Bantal taro di tangan kanan kiri untuk mengganjal agar gendonganku tidak lengah, karena babyku belum terlalu anteng ditaro kasur dan 2 jam sekali pasti menangis minta nenen. Aku juga sempat demam 2 hari karena kelelahan..
Sekarang, Noa sudah 1 bulan, puji Tuhan berat badannya baik. Jika dibandingkan dengan berat badannya setelah lahir itu naik 500gram.. dan normal.
Aku gak menyangka 1bulan pertama postpartum semelelahkan ini...
Tapi aku tidak menyesalkan ini, semua baik pada akhirnya, dan yang utama adalah kesehatan untuk anakku, Noa...



Comments
Post a Comment